Jumaat, 25 Februari 2011

.:: Dari rumah kekasih ke rumah kekasih ::.


Sebahagian orang salih bercerita:

Saya melihat seorang wanita berjalan sendirian di padang pasir. Ia
berjalan dengan tenang dan tenteram, tidak merasa bimbang dan takut
pun, padahal tiada seorang pun yang bersamanya untuk menemaninya.
Saya sungguh hairan melihat keberaniannya.

Saya lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya.

"Assalamu alaikum!"

"Wa alaikumus salam," jawabnya bersahaja.

"Dari manakah ibu ini?!" tanyaku kepadanya.

"Dari rumah kekasih," jawabya pula. Kekasih apa di tengah-tengah
padang pasir ini, kataku di dalam hati.

"Hendak ke mana pula?!" tanyaku lagi.

"Ke rumah kekasih," jawabnya tenang sahaja. Apa kata wanita ini,
dari rumah kekasih ke rumah kekasih, barangkali terganggu otaknya.

"Tidak takutkah ibu berjalan sendirian di padang pasir yang sunyi
sepi ini?"


"Takut?" soalnya kepadaku, lalu dia mendongak ke atas langit sambil
berkata dengan suara yang keras:

Maksudnya: "Dialah Zat yang mengetahui segala yang masuk ke dalam
bumi dan yang keluar daripadanya, dan yang turun dari langit dan
yang naik kepadanya, dan dia Zat yang menyertaimu di mana sahaja
engkau berada. Dan dia mengetahui segala yang engkau perbuat."
(AL-Hadid: 4)


Kemudian wanita itu memandang kepadaku seraya berkata pula:

"Wahai orang yang tidak sedarkan dirinya!

Siapa yang benar-benar senang kepada Allah takkan tenang dia kepada
selainNya. Siapa yang benar-benar mencari kerelaan Allah akan rela
atas semua atas ketentuanNya."

Selesai dari mengucap kalimah itu, tiba-tiba ia menghilangkan
dirinya dari pandanganku. Kemanakah dia sudah pergi, entahlah
kelibatnya pun tidak kelihatan lagi.

Begitulah halnya para kekasih Allah, mereka takkan merasa takut
kepada selain Allah, dan takkan merasa susah sedikitpun kerana
mereka selalu berada dekat denganNya

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...