Selasa, 30 Julai 2013

FADHILAT 10 MALAM TERAKHIR


LailatulQadar adalah 1 malam yang mana lebih baik daripada 1000 bulan.
Assalamualaikum dan salam sejahtera.
Sungguh besar pemberian Allah kepada hambanya, manusia yng mempunyai kelemahan dan tabiat yang sering jatuh dalam Lumpur dosa dan kemaksiatan. Sentiasa di di berikan oleh Allah kemudahan-kemudahan untuk mensucikan diri dari karat-karat dosa dan kemaksiatan.
          Sepuluh malam terakhir di merupakan satu pemberian Allah kepada hambanya yang tidak terhingga nilainya. Sepuluh akhir yang di maksudkan bemula pada malam 21 ramadhan, karena sejak malam itu rasulullah memperbanyak ibadatnya dari pada malam-malam yang sebelumnya. Sehinggakan beliau membangunkan kaaum keluarganya yang tidur.
          Dalam shahihain di sebutkan dari Aisyah radhiallahuanha, ia berkata;  bila masuk 10 hari terakhir bulan ramadhan rasulullah SAW mengikat kainnya dan menjauhkan diri daripada menggauli isterinya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. Maksudnya rasulullah mengikat kainnya ialah beliau menjauhkan diri dari menggauli isteri-isterinya, Dan di riwayatkan beliau tidak kembali ketempat tidurnya sehingga bulan ramadhan berlalu. Dalam hadits Anas radhiallahuanhu di sebutkan ;   dan beliau melipat tempat-tempat tidurnya dan menjauhi isteri-isterinya yakni tidak menggaulinya.rasulullah SAW beri’tikaf pada malam 10 terakhir ramadhan, orang yang beri’tikaf tidak dibenarkan mendekati isterinya berdasarkan dalil dan nash serta ijma’. Dan mengikatkan kain di tafsirkan bersungguh-sungguh dalam beribadat.
         Berlakunya satu peristiwa besar di bulan ramadhan yaitu ; malam lailatul qadar. Banyak penjelasan raulullah SAWyang sampai kepada kita tentang keutamaan-keutamaan malam yang penuh berkat ini. Sebagai malam yng terbaik daripada malam-malam yang lain. Di dlamnya Allah telah menjanjikan kepada hambanya yang ikhlas dan berharap untuk mendapatkan pelindunganNya di hari akhirat. Allah akan melipat gandakan sampai 1000 bulan untuk amalan-amalan kebaikan yang dilakukan pada malam ini, janji ini telah di jelaskan oleh Allah di dalam al-qur’an surah Al- qadr (ayat 1-5).hal ini tentunya cukup kuat untuk menunjukkan pada kita akan keutamaan malam lailatul qadar,  ini adalah sangat di galakkan bagi kita untuk berusaha untuk memperolehinya dengan mempebanyakkan ibadat dan amalan yang baik.
        Rasulullah SAW penah memberikan penjelasan bahwa malam yang penuh dengan kebaikan (lailtul qadar) biasanya jatuh pada malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan ramadhan. Dalam hadits shahih rasulullah SAW mengatakan; carilah dia (lailatul qadar) di 10 terakhir bulan ramadhan pada hitungan ganjil (HR bukhari dan muslim). Kebanyakan ulama berkata menguatkan pendapat yang mengatakan malam tersebut adalah malam yang ke 27 . pendapat ini di sokong oleh hadits-hadits yang mejelaskannya. Diantaranya perkataan rasulullah SAW ; barang siapa mencarinya maka carilah di malam ke 27 . ( HR Ahmad ). Namun demikian ulama berselisih dalam dalam kepastiannya akan tetapi mereka bersepakat bahwa malam itu jatuh pada 10 terakhir ramadhan. Oleh yang demikian kita haruslah mengisi semaksimum mungkin dengan ibadat di 10 malam terakhir dalam bulan yang penuh rahmat ini. Dengan itu kita tidak akan khuatir terlepas dari malam lailatul qadar.
         Ibnu abi hatim meriwayatkan dari Aisyah radhiallahuanha, rasulullah SAW jika bulan ramadhan (seperti biasa) tidur dan bangun ,  manakala memasuki 10 hari terakhir beliau mengikatkan kainnya dan menjauhkan diri dari menggauli isterinya, serta mandi antara magrib dan isya’. Ibnu jaris berkata mereka menyukai mandi pada setiap malam dari malam-malam 10 hari terakhir, diantara mereka ada yang mandi dan menggunakan wangi-wangian pada malamyang paling di harapkan turunnya lailatul qadar. Oleh itu di anjurkan pada malam yang di harapkan di dalamnya turun lailatul qadar untuk membersihkan diri, menggunakan wangi-wangian dan berhias dengan mandi (sebelumnya).
         Dan tidaklah sempurna berhias secara lahir tanpa di sertai dengan berhias secara batin yakni dengan kembali kepada Allah, taubat dan mensucikan diri daripada dosa-dosa. Disebabkan oleh itu berhias secara lahir sama sekali tidak berguna, jika tempat batinnya rosak. Allah tidak melihat kepada rupa dan tubuhmu tetapi Dia  melihat kepada hati dan amal mu, karena itu barang siapa menghadap kepada Allah hendaklah ia berhias secara lahiriah dengan pakaian sedang batinnya dengan taqwa. Firman Allah taala ; hai anak adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepada mu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.;. (surah Al-a’raaf; 26)
         Di sepuluh akhir ramadhan di galakkan bagi kita beri’tikaf, dalam shahihain di sebutkan, dari Aisyah radhiallahuanha ;bahwasanya nabi SAWsentiasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir ramadhan sehingga Allah mewafatkan beliau;. Nabi SAWmelakukan I’tikaf pada 10hari terakhir ramadhan yang didalam di cari lailatul qadar untuk menghentikan berbagai kesibukannya, serta mengosongkan fikirannya, untuk mengasingkan diri demi bermunajat kepada tuhannya, berzikir dan berdoa kepadanya.adapun makna dan hakikat I’tikaf adalah; memutuskan huungan dengan sejenis makhluk untuk penghambaan  kepada Al khaliq. Mengasingkan diri dalam islam ialah dengan I’tikaf di dalam mesjid-mesjid khususnya pada malam ramadhan dan lebih khusus lagi pada 10 hari terakhir di bulan ramadhan, sebagaimana yang telah di lakukan oleh nabi SAW.
         Kita sebagai hamba Allah yang benar-benar memahami kebenaran kekuasaaannya sadar bahwa usaha kita dalam mencari lailatul qadar ini adalah untuk membuktikan dan merealisasikan ubudiyah kita kepada Allah. Oleh itu haruslah kita bersama-sama mendekatkan diri walau dimana kita berada tanpa di batasi ruang dan waktu ,karenapenghambaan kepada Allah adalah berterusan sehingga kita meninggal dunia.
       Semoga Allah memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...